tahapan pemeriksaan autoimun

Pentingnya Pemeriksaan Lab untuk Penyakit Autoimun dan Tindakan Pencegahannya

Pemeriksaan lab untuk penyakit autoimun. Yang namanya penyakit tentu harus dicari obat untuk menyembuhkan atau mereda rasa nyeri yang ditimbulkan.

Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis penyakit autoimun
Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis penyakit autoimun

Nah, untuk beberapa kasus, harus dilakukan serangkaian tes terlebih dahulu agar hasil diagnosa nantinya akan mudah untuk memberikan pengobatan autoimun. Mengapa harus melalui banyak tahap?

Tahapan Pemeriksaan Autoimun

Karena tes tunggal yang dilakukan jarang bisa mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh seseorang. Dan Anda tak mau bukan? jika ternyata obat yang dikonsumsi tidak cocok mengatasi penyakit yang diderita hanya karena tak mau melakukan beberapa tahapan tes?

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menderita penyakit autoimun satu masalah medis dimana sistem kekebalan tubuh yang sehat diserang karena dianggap ‘musuh’. Akibatnya, sistem organ akan mengalami gangguan dan bukan tidak mungkin beresiko pada efek yang lebih parah lagi.

Dokter hanya mengajukan tes imunitas jika seseorang diduga mengalami penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis atau scleroderma. Karena kejadiannya bisa mirip sekali.

Untuk mereka yang menderita penyakit autoimun sangatlah disarankan untuk melakukan serangkaian tes guna mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini lebih didasarkan pada gejala yang ditimbulkan berbeda beda untuk masing masing orang. Bisa saja si A mengalami penurunan berat badan secara drastis sementara si B mengalami sakit nyeri pada sendi.

Jenis Pemeriksaan Autoimun

Berikut ini beberapa pemeriksaan lab untuk penyakit autoimun yang kerap dilakukan baik itu sebelum tes darah maupun sesudahnya.

Hematologi

Yang pertama adalah tes Hematologi lengkap dimana hasil tes ini nantinya bisa didapatkan pada hari yang sama. Selanjutnya, tes yang akan dilakukan adalah tes urin rutin dimana tujuannya adalah untuk mengetahui fungsi ginjal serta mencari kaitan yang ditimbulkan akibat penyakit autoimun seperti inflamasi lutut serta pembengkakan pada kaki misalnya.

Jika ternyata hasilnya normal maka tidak ada hubungannya antara ginjal dengan penyakit autoimun. Dan hasil tes yang didapat ini nantinya juga diterima pada hari yang sama.

ANA IF

Selanjutnya, tes yang dilakukan adalah Tes ANA IF yaitu tes antinuclear antibodies. Adapun hasil tes ini dibutuhkan setidaknya 5 hari dan merupakan tes yang paling mahal dibandingkan dengan tes sebelumnya.

Tes ANA Profile yang membutuhkan waktu kurang lebih 4 hari untuk bisa mengetahui hasilnya. Tujuannya adalah agar mengetahui kuantitas antigen yang berfungsi untuk menimbulkan autoimun pada darah.

Adapun serangkaian pemeriksaan lab untuk penyakit autoimun diatas dilakukan untuk mendiagnosa kondisi tubuh dikarenakan penyakit autoimun.

Setelah diketahui hasilnya, maka ada beberapa tahapan lagi yang harus dilakukan seperti tes darah untuk mengetahui apakah mengalami infeksi pencernaan atau tidak. Beberapa diantaranya yaitu Hematologi lengkap, kemudian lipase dan Amilase. Ada juga tes darah untuk mengetahui alergi serta mengontrol tingkat infeksi yaitu tes Hematologi lengkap, Anti-TPO, IgE Atopy dan Vitamin D-25 OH.

Demikianlah beberapa rangkaian tes yang biasa dilakukan khususnya atas anjuran dokter. Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua melakukan tes yang sama tergantung dari pemeriksaan serta resep yang diberikan. Namun yang pasti, dari serangkaian tes ini nantinya akan diketahui sudah sejauh mana penyakit autoimun ada dalam tubuh.

Pemeriksaan Penunjang Penyakit Lupus

Di antaranya adalah anti-dsDNA antibody, anti-Sm antibody, antiphospholipid antibody, syphilis, lupus anticoagulant, dan Coombs’ test. Pemeriksaan imunologi tersebut merupakan salah satu kriteria dalam penentuan diagnosis SLE. Tes komplemen C3 dan C4.

Pemeriksaan secara intensif memberikan keuntungan yang sangat besar terutama untuk proses kesembuhan itu sendiri. Semakin cepat Anda melakukan pemeriksaan setelah mengetahui gejala yang ditimbulkan maka akan semakin dinilah pengobatan yang dilakukan.

Satu lagi, perbanyaklah mengedukasi diri dengan pengetahuan tentang penyakit autoimun sehingga saat hasil pemeriksaan keluar Anda bisa bertanya langsung dengan dokter. Artinya, tidak menerima begitu saja hasil yang diberikan namun setidaknya Anda mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda sendiri.

Pencegahan Autoimun

Tetaplah menjaga kondisi kesehatan anda dengan menerapkan pola makan hidup sehat. Beberapa makanan yang bisa anda konsumsi juga bisa membantu anda untuk terhindar dari Autoimun seperti makanan yang mengandung L-Glutation, Vitamin K, C, E dan B6. Banyaknya kandungan glutathione dalam makanan sangat berguna untuk mengatasi penyakit autoimun.

Salah satu kandungan dalam SOP Subarashi adalah L-Glutation yang meruapan ibu dari Antioksidan yang dapat membantu anda dalam mengurani kerusakan pada liver dan juga meningkatkan kerja insulin pada tubuh. Makanya ini juga sangat bagus untuk penderita diabetes.

Kemudian Asam hialuronat adalah merupakan salah satu zat alami di dalam tubuh kita zat ini banyak ditemukan pada mata dan persendian asam hialuronat dapat berfungsi sebagai zat untuk membantu pemulihan pada penderita nyeri dan persendian, karena itu SOP Subarashi ini sangat bagus dikonsumsi bagi yang bermasalah dengan persendian.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat